USULAN KEBIJAKAN FINALIST BENERAN BERDAMPAK 2024

KELOMPOK 1
Masalah yang kami identifikasi adalah masalah tentang polusi udara di Jakarta. Dengan semakin padatnya penduduk Jakarta akibat permintaan pekerjaan yang meningkat, penggunaan kendaraan bermotor di Jakarta juga akan meningkat. (Policy Brief)

KELOMPOK 2
Indonesia telah memasuki 79 tahun kemerdekaan, terdapat 38 provinsi yang ada. DKI Jakarta merupakan salah satu daerah di dalamnya, sebagai ibukota dan dikenal dengan kota metropolitan banyak sekali kegiatan yang terus menerus bergulat di daerah ini. (Policy Brief)

KELOMPOK 3
Kami telah mengidentifikasi beberapa permasalahan terkait fasilitas ruang publik inklusif, terutama dalam hal ketidakmerataan dan kurangnya perawatan fasilitas yang tersedia. (Policy Brief)

KELOMPOK 4
PKL merupakan salah satu bentuk usaha dalam sektor informal berbentuk UMKM yang berperan besar dalam perekonomian negara. Namun, jumlah berlebih PKL dan terbatasnya ruang kota memberikan masalah signifikan bagi masyarakat Jakarta. (Policy Brief)

KELOMPOK 5
Volume sampah di Jakarta cenderung meningkat tiap tahunnya, yang menyebabkan penumpukkan terjadi secara signifikan tanpa ada upaya yang efisien dalam mengatasi datangnya sampah tersebut. (Policy Brief)

KELOMPOK 7
Masalah yang teridentifikasi adalah Kurangnya fasilitas yang memadai bagi kelompok yang rentan. Jakarta sebagai kota global akan menampung populasi yang besar juga wajib bagi pemerintah kota untuk menuruti serta menjamin kenyamanan dan keamanan semua warganya, menurut sila ke 5 pancasila menyatakan bahwa seluruh rakyat indonesia berhak serta hidup dalam lingkungan yang damai, dan dapat di akses bagi semua. (Policy Brief)

KELOMPOK 8
Masyarakat Galindra, menetap dekat sekolah,sulit untuk mengakses air bersih sehingga harus mengonsumsi air payau. Padahal, air payau tidak dapat dikonsumsi oleh masyarakat sekitar dikarenakan kandungan yang terdapat didalamnya tidak baik untuk kesehatan. (Policy Brief)

KELOMPOK 9
Jakarta sebagai salah satu kota yang memiliki Tingkat kemacetan urutan ke 10 di dunia (kontan.co.id 2021) yang mencapai titik puncak kemacetan sangat tinggi pada tahun 2018 sebesar 53% Dan angka kemacetan tertinggi terekam pada 15 Februari 2018 dengan jumlah kemacetan 95% (Kontan news 2021). (Policy Brief)

KELOMPOK 10
Sampah adalah masalah yang seringkali terjadi di kehidupan manusia.  Setiap hari jutaan ton sampah dihasilkan dari berbagai sumber seperti rumah tangga sektor industri dan lainnya. Tetapi, pengelolaan sampah di Indonesia buruk dan seringkali menyebabkan penumpukan sampah di tempat pembuangan akhir, sehingga menyebabkan masalah kesehatan dan pencemaran lingkungan. Karena, jumlah sampah yang dihasilkan di Jakarta selama periode 2019-2022 menghasilkan sekitar 11,25 juta ton. (Policy Brief)

KELOMPOK 11
Keterbatasan lahan dimana jakarta mempunyai lahan yang terbatas untuk ruang hijau yang ada di publik seperti kita lihat pemerintah terkadang sulit menemukan ruang hijau yang bisa dijadikan seperti taman kota, serta area bermain dan ruang hijau sangat berguna dan sangat berpengaruh dalam memberi kenyamanan dalam bermain dan tempat yang sehat dan aman bagi masyarakat untuk bersosialisasi serta berolahraga. (Policy Brief)

KELOMPOK 13
Isu sampah merupakan permasalah yang cukup besar dan sering dibahas di indonesia terutama wilayah DKI Jakarta. Produksi sampah di Jakarta mencapai 8,607 ton per hari, setara dengan 3,14 juta ton sampah pada tahun 2023. Berbagai cara dilakukan untuk mengurangi sampah. (Policy Brief)

KELOMPOK 14
Masalah Kemacetan ini selalu kerap terjadi di indonesia khususnya Jakarta dan ini permasalahan ini sangat melekat dengan kehidupan sehari hari. Karena masalah ini sudah terjadi sejak lama dan belum menemukan solusi terbaik untuk menyelesaikan masalah ini. kemacetan bisa menghambat mobilitas dari penduduk jakarta dan sekitarnya sehingga memperlambat produktivitas yang seharusnya bisa maksimal apabila permasalah macet di jakarta terselesaikan. (Policy Brief)

KELOMPOK 16
Masalah spesifik yang kami identifikasi adalah :

  1. Para PKL yang masih minim pengetahuan tentang regulasi-regulasi atau aturan-aturan PKL yang diterapkan oleh pemerintah.
  2. Kesadaran dari para PKL yang belum mematuhi regulasi-regulasi tersebut. 
  3. Kurangnya aksesibilitas pendaftaran sebagai PKL resmi. 
  4. Terbatasnya modal usaha atau SDA yang dimiliki oleh para PKL.
    (Policy Brief)

KELOMPOK 17
Kami merasa bahwa Jakarta merupakan kota yang memiliki fasilitas lengkap. Jakarta merupakan kota pusat, sehingga banyak pusat aktivitas terletak di Jakarta seperti pusat kuliner, pusat perekonomian, pusat pendidikan, pusat pemerintahan, dll. Namun, fasilitas sebaik apapun akan terlihat buruk jika penggunaan oleh masyarakatnya salah. Banyak masyarakat yang masih tidak memiliki kesadaran diri. (Policy Brief)

KELOMPOK 18
Kemacetan sudah menjadi identitas keseharian di jalanan jakarta. Kemacetan merupakan kondisi dimana tersendatnya arus lalu lintas. Kondisi ini terjadi karena menumpuknya jumlah kendaraan yang melebihi kapasitas jalan. (Policy Brief)

KELOMPOK 20
Mengenai masalah polusi udara. Jakarta masuk kedalam 5 besar kota dengan kualitas udara terburuk di dunia. Hal itu juga sudah dibuktikan oleh data data yang tersebar di internet. Dan juga hal ini membuat kota jakarta masih belum bisa bersaing dengan kota kota besar lainnya. Banyak juga dampak negatif dari polusi udara ini, seperti masalah dalam kesehatan maupun dalam hal hal lainnya. (Policy Brief)

KELOMPOK 21
Masalah spesifik yang kami pilih adalah penimbunan sampah dan pembuangan sampah sembarangan di Jakarta yang tak terkendali sehingga menimbulkan beberapa masalah baru yang cukup kompleks. Penumpukan sampah yang tak terkendali di Jakarta tidak hanya menciptakan pemandangan yang mengkhawatirkan, tetapi juga mengancam kesehatan masyarakat dan lingkungan. (Policy Brief)

KELOMPOK 23
Kegagalan pengelolaan sampah di Jakarta kini menyebabkan TPST Bantargebang di bekasi penuh, hal ini disebabkan oleh peningkatan jumlah pengelolaan sampah yang signifikan dari tahun 2015-2020. Pada tahun 2015 timbulan sampah harian sekitar 7.000 ton, lalu meningkat menjadi 8.300 ton di tahun 2020. Faktor penyebab lainnya adalah rendahnya jumlah sampah yang berhasil dikurangi sebelum masuk ke Bantargebang. (Policy Brief)

KELOMPOK 24
Masalah ini penting untuk Jakarta karena Jakarta menyumbang sampah sekitar 5.655 ton per hari untuk TPST Bantargebang, sampah juga salah satu sumber utama penyakit, dan sampah juga membuat bumi kita rusak serta mengancam kepunahan hewan seperti sampah plastik di laut yang membuat hewan-hewan laut mati. (Policy Brief)

KELOMPOK 26
Kemacetan di Jakarta merupakan sebuah fenomena yang mencerminkan kompleksitas interaksi antara pertumbuhan ekonomi, urbanisasi, dan tata kelola infrastruktur perkotaan yang sering kali tidak mampu mengimbangi perkembangan jumlah penduduk dan kendaraan. (Policy Brief)

KELOMPOK 27
Pertumbuhan penduduk merupakan tantangan yang umum dihadapi oleh kota-kota besar di Indonesia, termasuk DKI Jakarta. Faktor utama yang mendorong pertumbuhan ini adalah urbanisasi dan peningkatan populasi alami. Akibatnya, muncul berbagai masalah perkotaan, seperti kekurangan ruang perumahan karena tingginya permintaan lahan, sedangkan ketersediaan lahan sangat terbatas. Hal ini menyebabkan terbentuknya permukiman kumuh di beberapa wilayah. (Policy Brief)

KELOMPOK 28
Pedagang Kaki Lima (PKL) adalah istilah yang digunakan untuk menyebut pedagang yang berjualan di trotoar, yang seharusnya diperuntukkan bagi pejalan kaki. PKL sering menggunakan gerobak, meja kecil, atau sepeda untuk berjualan. Dalam Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 125 Tahun 2012, PKL diizinkan untuk menggunakan fasilitas umum seperti trotoar dengan syarat mendapatkan perizinan dari Gubernur. (Policy Brief)

KELOMPOK 29
Masalah spesifik yang kami identifikasi adalah permasalahan sampah yang ada di Jakarta. Sampah yang kami selidiki dan ingin berikan solusi adalah masalah sampah secara universal, mulai dari sampah plastik. Masalah sampah akan sangat mempengaruhi masyarakat, seperti pencemaran udara, hilangnya lahan akibat timbunan sampah, dll (Policy Brief)

KELOMPOK 30
Penyebab kemacetan tidak hanya berasal dari kendaraan bermotor, melainkan juga dari pembangunan lapangan pekerjaan dan SDM yang tidak merata. Mengingat kelancaran transportasi merupakan tulang punggung pembangunan berbagai macam infrastruktur serta perekonomian suatu daerah atau negara. (Policy Brief)

KELOMPOK 31
Akibat dari minimnya kesadaran SDM mengenai sistem pembuangan dan pengelolaan sampah yang baik, mengakibatkan dampak yang negatif untuk masyarakat sendiri seperti contoh, kurangnya air bersih dan banjir, Dari kurangnya pengoptimalan pengelolaan sampah menjadi yang bernilai atau daur ulang, kita menyiakan apa yang bisa didaur ulang. (Policy Brief)

KELOMPOK 32
Jakarta dikelilingi banyak sungai, namun sebagian besar tercemar sehingga tak layak pakai. Air sungai di jakarta masuk dalam kategori tercemar yang menyebabkan masyarakat kesulitan mengakses air bersih. Menurut pendapat kami persoalan ini sangatlah penting, dikarenakan tidak hanya sebagai pendukung kelayakan huni suatu kota melainkan mencakup kualitas hidup seluruh makhluk hidup disekitarnya. (Policy Brief)

KELOMPOK 33
Indonesia menduduki peringkat kedua penghasil sampah plastik terbesar setelah china dengan total 3,2 juta ton sampah plastik. kondisi yang semakin memprihatinkan karena sampah yang semakin lama semakin menumpuk, dan juga kurangnya kesadaran masyarakat untuk membuang sampah pada tempatnya. (Policy Brief)

KELOMPOK 34
Masalah sampah di Jakarta telah menjadi perhatian serius selama bertahun-tahun. Setiap hari, Jakarta menghasilkan sekitar 7.000 hingga 8.000 ton sampah, yang sebagian besar dibuang ke Tempat Pembuangan Sampah Terpadu (TPST) Bantargebang. Volume ini terus meningkat setiap tahunnya, sementara kemampuan pengelolaan sampah belum cukup signifikan untuk menanganinya secara efektif. (Policy Brief)

KELOMPOK 35
Pencemaran udara adalah masalah yang serius dikarenakan udara memiliki peran yang sangat penting bagi kelangsungan hidup makhluk hidup di bumi. Jakarta berada di peringkat atas sebagai salah satu kota dengan kualitas udara terburuk di dunia. Terutama dari transportasi, industri, dan pembakaran sampah, yang memberikan dampak buruk pada kesehatan masyarakat. (Policy Brief)

KELOMPOK 36
Masalah spesifik yang kami identifikasi adalah tentang sampah – sampah yang mulai memasuki / dialiri ke laut. Masalah ini penting bagi Jakarta, karena dari sampah – sampah yang masuk ke laut ini dapat mempengaruhi beberapa aspek bagi kota Jakarta, contohnya adalah seperti rusaknya ekosistem akibat sampah yang dikonsumsi oleh biota laut, berkurangnya nilai ekonomi dan pendapatan nelayan di Jakarta akibat berkurangnya jumlah biota laut,menurunnya gizi anak – anak di Jakarta akibat berkurangnya jumlah biota laut yang memiliki manfaat nya masing masing, dan dapat menyebabkan kualitas SDM yang semakin rendah. (Policy Brief)

KELOMPOK 37
 Permasalahan yang kelompok kami identifikasi ialah “Permukiman kumuh”. Permukiman kumuh merupakan masalah yang serius dan sudah lama terjadi di Jakarta. Banyak kawasan kecil di Jakarta yang dipadati oleh penduduk. Sehingga menyebabkan permukiman yang tidak layak dihuni. Kondisi ini menjadikan Jakarta sebagai salah satu wilayah dengan akses hunian terendah di Indonesia. (Policy Brief)

KELOMPOK 38
Sumber polusi terbesar di Jakarta ialah transportasi 67,04%, diikuti industri 26,8%, pembangkit listrik 5,7%, kegiatan rumah tangga 0,42%, dan kegiatan komersial 0,02 %. Polusi semakin parah karena tidak terurai akibat absennya hujan. Masalah ini penting untuk Jakarta karena polusi udara dapat mengganggu kesehatan tubuh, apalagi penduduk Jakarta yang semakin lama semakin padat. (Policy Brief)





slot gacorslot demoslot gacor 2024joker768togelmarket1togelmarket1togelmarket1slot gopayslot deposit pulsa